Salah satu jenis cabai yang cukup digemari adalah cabai keriting. Permintaan pasar terhadap cabai keriting yang kian meningkat kemudian mengundang daya tarik masyarakat untuk membudidayakan tanaman ini. Petani pun berlomba-lomba ingin meningkatkan produktivitas panennya.

Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk bertanam cabai keriting?
- Pemilihan Bibit Cabai Keriting.
- Penyemaian Bibit Cabai Keriting.
- Pengolahan Lahan Cabai Keriting.
- Proses Penanaman Cabai Keriting. Setelah melakukan proses semai selama 21-24 hari ditambah dengan ciri-ciri bibit yang tumbuh dengan daun 3-4 helai, itu artinya bibit telah siap untuk dipindahkan ke lahan yang sesungguhnya.
- Memperhatikan Iklim dan Jenis Tanah. Umumnya, cabai keriting dapat tumbuh di dataran tinggi maupun di dataran rendah dengan suhu 16-23 derajat celcius. Kemudian, untuk jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah tanah yang subur, gembur, kaya organik, serta yang mengandung pH 5.5-6.8.
- Pemeliharaan Cabai Keriting.
- Siramilah sebanyak dua kali seminggu.
- Lalu tancapkan tongkat kayu untuk menopang tanaman cabai ini di hari ke-7 setelah dilakukan pemindahan bibit.
- Berikan pupuk setiap dua minggu sekali.
- Sterilkan lahan dari gulma maupun hama penyakit.
- Proses Panen Cabai Keriting. Jangka waktu panen cabai keriting sendiri berbeda-beda sesuai dengan varietas bibit cabai yang digunakan, yang biasanya berkisar antara 65-100 hari. Proses panen bisa dilakukan setiap dua sampai 5 hari sekali setelah proses panen pertama. Panen dapat dilakukan sekitar 30-40 kali tergantung dari kondisi tanaman itu sendiri.

Semoga bermanfaat.
Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.